Lahir dari fenomena, NOAH menjelma sebagai sebuah grup musik nomor satu di tahun
pertama kemunculannya. Bagaimana tidak,
tercatat merilis nama NOAH pada Agustus
2012, sampai dengan sepanjang tahun 2013
mereka tak hentinya memperkenalkan citra baru setelah Peterpan.
Mulai dari konser tur berkeliling Indonesia,
memecahkan rekor penampilan di dua benua
dan lima negara selama 24 jam, buku berjudul '6,903 Mil' kemudian ditutup oleh film layar lebar berjudul 'Awal Semula' yang sungguh
mengebohkan. Itulah tahun tersibuk bagi Ariel,Uki, Lukman, Reza dan David.
Di penghujung 2013 lalu, bertempat di kota
kembang Bandung, detikHOT berkesempatan
untuk berbicara segalanya tentang NOAH.
Walaupun hanya Ariel dan Uki yang bersedia,setidaknya duet maut inilah presiden dan
wakilnya yang membuat NOAH mampu
berjalan.
"Tahun 2013 pencapaian alhamdulillah, dari
semua yang ditargetkan tercapai. Kalau bisa
dibilang 95% tercapai dengan hasil yang
melebih harapan. Film kita, buku, tiket konser
yang ternyata masih selalu habis, kadang-
kadang kitanya pesimis tapi lebih dari
ekspektasi," tutur gitaris Uki santai malam itu.
Bicara kesibukan tahun 2013, tidak lengkap
tanpa menyinggung debut album grup pelantun 'Separuh Aku' itu yang bertajuk 'Seperti
Seharusnya'. Album perdana setelah 'libur
panjang' (dengan nama Peterpan), NOAH
terdengar berbeda dan segalanya baru.
"Jadi, saat itu yang kepikiran adalah ini nama
baru jadi harus ada sesuatu yang baru.
Diwujudkan dengan misalnya, lagu David
(keyboard) dan Ihsan (additional player) kita
jadikan single perdana, untuk pertama kalinya
juga kita kolaborasi lirik, di lagu 'Hidup Untukmu Mati Tanpamu', sama Ryan 'd'Masiv'," timpal sang vokalis Ariel.
"Termasuk lagu nasionalis berjudul 'Raja
Negeriku'. Itu juga pertama kali kita buat.
Awalnya dari ngobrol-ngobrol nggak jelas soal politik, jadilah lagu itu," tambahnya.
pertama kemunculannya. Bagaimana tidak,
tercatat merilis nama NOAH pada Agustus
2012, sampai dengan sepanjang tahun 2013
mereka tak hentinya memperkenalkan citra baru setelah Peterpan.
Mulai dari konser tur berkeliling Indonesia,
memecahkan rekor penampilan di dua benua
dan lima negara selama 24 jam, buku berjudul '6,903 Mil' kemudian ditutup oleh film layar lebar berjudul 'Awal Semula' yang sungguh
mengebohkan. Itulah tahun tersibuk bagi Ariel,Uki, Lukman, Reza dan David.
Di penghujung 2013 lalu, bertempat di kota
kembang Bandung, detikHOT berkesempatan
untuk berbicara segalanya tentang NOAH.
Walaupun hanya Ariel dan Uki yang bersedia,setidaknya duet maut inilah presiden dan
wakilnya yang membuat NOAH mampu
berjalan.
"Tahun 2013 pencapaian alhamdulillah, dari
semua yang ditargetkan tercapai. Kalau bisa
dibilang 95% tercapai dengan hasil yang
melebih harapan. Film kita, buku, tiket konser
yang ternyata masih selalu habis, kadang-
kadang kitanya pesimis tapi lebih dari
ekspektasi," tutur gitaris Uki santai malam itu.
Bicara kesibukan tahun 2013, tidak lengkap
tanpa menyinggung debut album grup pelantun 'Separuh Aku' itu yang bertajuk 'Seperti
Seharusnya'. Album perdana setelah 'libur
panjang' (dengan nama Peterpan), NOAH
terdengar berbeda dan segalanya baru.
"Jadi, saat itu yang kepikiran adalah ini nama
baru jadi harus ada sesuatu yang baru.
Diwujudkan dengan misalnya, lagu David
(keyboard) dan Ihsan (additional player) kita
jadikan single perdana, untuk pertama kalinya
juga kita kolaborasi lirik, di lagu 'Hidup Untukmu Mati Tanpamu', sama Ryan 'd'Masiv'," timpal sang vokalis Ariel.
"Termasuk lagu nasionalis berjudul 'Raja
Negeriku'. Itu juga pertama kali kita buat.
Awalnya dari ngobrol-ngobrol nggak jelas soal politik, jadilah lagu itu," tambahnya.
0 Komentar