Putrama Tuta, mengatakan bahwa film rockumentary NOAH bukan hanya film showcase belaka. Bahkan, ia mengatakan bila dalam film justru banyak beberapa permasalahan yang melingkupi band pelantun Separuh Aku itu.
"Ini bukan showcase aja. Bukan sukses
mereka dengan adanya banyak konser. Justru kami jahit trouble-trouble yang ada menjadi
film. Ada awal dan ending-nya," kata
Tuta di Sampoerna Strategic, Semanggi, Jakarta Selatan (23/10).
"Trouble, tantangan itu yang mau kami share.Mereka menghadapi itu buat tetap
mempertahankan diri. Mereka memiliki cara
yang unik," lanjutnya.
Ditambahkan sutradara, film NOAH adalah film
dokumenter yang komersial. Sebuah film yang layak untuk ditonton.
"Film ini komersil tapi gak mainstream. Ini bisa
dibilang film pertama di Indonesia, bahkan di
dunia dengan konsep yang seperti ini. Satu
yang baru buat industri. Secara format sih
mungkin dokumenter, tapi yang layak ditonton
oleh orang yang bayar," lanjutnya.
Selama sekitar satu tahun penggarapan,
pengambilan gambar pun terkadang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. "Kebanyakan
mereka (personel NOAH) gak sadar. Ngobrol
direkam. Tapi ada juga di mana mereka
bercerita," tandas Tuta.
0 Komentar