Vokalis band NOAH , Ariel, menyambut positif Undang-Undang yang mengatur royalti para musisi yang karyanya diputar di rumah karaoke. Selama ini, rumah karaoke tidak memberikan royalti kepada penyanyi atau band yang karya-karyanya bisa dinikmati.
Menurut Ariel , Indonesia terbilang
ketinggalan untuk urusan royalti yang harus diberikan rumah karaoke kepada penyanyi.
Sementara, di beberapa negara aturan tersebut sudah berlaku.
"Kita mencoba untuk menjalankan yang sudah di jalankan di negara-negara maju. Di negara-negara maju selalu memperjuangkan
hak-hak seniman," ujar Ariel saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (26/1).
Sebagai vokalis yang juga pencipta lagu, Ariel menggambarkan bagaimana rumitnya dalam membuat sebuah karya. Dalam satu album, lanjut Ariel bisa memakan waktu tahunan, dan itu sangat menguras tenaga dan otak.
Dengan adanya apresiasi dari
rumah karaoke, dirinya jadi lebih semangat lagi untuk berkarya.
"Cara kerja seniman bermacam-macam, kalau kita proses dalam satu album itu relatif, bisa jadi berhari-hari, bisa berbulan-bulan, malah saya sampai bisa 2 tahun. Itu bukan kerja yang gampang dan biaya yang murah. Yang penting idenya itu, susah banget nyari idenya," ungkapnya.
"Kalau bikin lagu gimana agar pesannya sampe. Kalau di bisnis rekaman mungkin kita yang punya ide, tapi ada banyak pekerja di belakangnya. Jadi sangat tidak baik kalau kerja keras semua orang tidak dihargai. Saya senang ini disambut baik karena sangat
mewakili. Di luar juga sudah ditetapkan biar semua tahu kalau ada undang-undang yang baru, untuk memperjuangkan hak-hak cipta," pungkasnya.
0 Komentar