Recents in Beach

Review Film NOAH "Awal Semula"

REVIEW FILM: AWAL SEMULA ARIEL BERSAMA NOAH

Film Awal Semula bukan seperti kebanyakan
film Nasional yang beredar. Sutradara muda
Putrama Tuta yang sebelumnya menghadirkan catatan Harian si Boy, kembali
memberikan visi segarnya untuk ditonton. Kali ini, tentang Ariel dan Noah.

Orang bijak pernah mengatakan, bahwa
seseorang justru bisa bercerita tentang
hidupnya, lewat masalah-masalah yang
pernah ia hadapi. Begitulah kami bisa melihat
film ini. Jatuh bangun Ariel, Noah adalah fokus film ini.

Sama seperti penulis, yang kebanyakan baru
bisa menulis saat hatinya sedang resah atau
galau (lalu menjadi numb di saat mood-nya
sedang bahagia). Film ini juga begitu.
Vakumnya Ariel bersama pecahan grup
Peterpan beberapa tahun lalu, adalah material cerita yang sangat menarik. Perpisahan grup tersebut, lalu kemalangan Ariel dengan
masalah pribadinya, sampai usaha mereka
untuk bangkit kembali. It’s all good material.
Hanya produser dan sutradara film yang tidak
peka, yang tidak akan mengambil kesempatan bagus ini.

Untungnya, Noah setuju kisah mereka
difilmkan oleh Putrama Tuta, yang menurut
kami sudah cukup berhasil dengan film
pertamanya beberapa tahun lalu. Kami tidak
bisa membayangkan, bila kisah grup musik
besar ini ditangani oleh sutradara atau
produser film lain, yang tidak memiliki visi
sekreatif Tuta. It’s going to be that lame film,
about a band.

Awal Semula, berdiri di genre non fiksi,
seutuhnya dokumenter, tentang sebuah grup
musik bernama Noah. Siapa Noah tentu tak
perlu dijelaskan lagi. Siapa laki-laki paling
populer dari grup musik pecahan Peterpan itu
juga semua orang sudah tahu. Awal Semula
nampak bertugas menjelaskan hal-hal yang
orang tidak tahu, atau belum tahu.

Dengan statusnya saat ini, Ariel tentu akan
menolak semua wawancara yang berkaitan
dengan kehidupan pribadinya. Film ini
semacam kumpulan wawancara eksklusif yang diinginkan semua media. Kesempatan untuk mengorek-ngorek pendapat setiap anggota
grup Noah yang tak pernah kita dapatkan,
sebagai jurnalis. Kurang lebih bisa kita
temukan jawabannya di sini. Dan ‘wawancara
eksklusif’ dengan Noah ini dilakukan oleh
Putrama Tuta selama kurang lebih 1 tahun 3
bulan, sampai akhirnya film ini dirilis ke publik.

A vision extraordinaire, film ini mengumpulkan
begitu banyak video-video perjalanan Ariel
bersama Peterpan (termasuk testimoni
anggota Peterpan lainnya, saat itu), testimoni dari masing-masing anggota Noah, cerita-
cerita di balik panggung konser yang mereka
jalani, dan beberapa bagian yang cukup
menyesakkan untuk dilihat sebenarnya (saat
David harus absen dari beberapa konser,
karena harus keluar masuk rumah sakit -
misalnya).

Dalam durasi 90 menit, penonton akan
disajikan timeline panjang Ariel bersama
semua orang yang terlibat di dalam karier
bermusiknya hingga saat ini. Ini kesempatan
berharga untuk mengenal lebih dekat orang-
orang selain Ariel, lewat film ini. Masing-
masing dari mereka (Uki, Reza, Lukman,
David) diberikan suara, juga untuk bercerita.
Tentang menjadi terkenal, sesaknya hidup
saat musik harus berhenti sesaat, sahabat
mereka yang hidupnya berubah selamanya,
rasa malu, keyakinan, dan banyak lagi.
Terlepas dari penggemar setia mereka, yang
selalu berdiri di belakang mereka bahkan saat

Ariel ditimpa masalah, Noah memiliki musik
pop yang laris di Tanah Air. Mereka
meninggalkan citra Peterpan, dan sepenuhnya merengkuh roh yang baru di dalam Noah.
Musik mereka yang semakin besar, juga salah satu alasan kisah mereka layak difilmkan. Dan untuk di Indonesia, merekalah yang pertama kisahnya diangkat ke layar lebar dengan
kualitas sinematik yang cukup memuaskan.

Untungnya, kisah tentang grup musik besar ini tidak dibuat menggunakan aktor-aktor yang
harus memerankan Ariel dan yang lain, hanya
untuk bercerita dengan flashback. Keputusan
Tuta dan produser lainnya, mengemas kisah
Noah ke dalam sebuah film dokumenter musik cukup pintar dan tidak bisa lebih tepat lagi.
Kepustakaan film Nasional akan
menambahkan film ini ke kategori dokumenter musik, yang mungkin belum pernah ada
sebelumnya.,

Seperti yang sudah kami ungkapkan di atas,
untuk kualitas Nasional, Awal Semula adalah
film dokumenter musik yang bagus. Mungkin
tidak semegah Coldplay Live atau secerah dan sepenuh warna Katy Perry: Part of Me, tapi
memang semua tampilan yang mentah di layar adalah pertimbangan sang sutradara untuk
mengemasnya demikian. It’s not a concert film,menurut Tuta.

Go see this film, ini kesempatan yang baik
mengenal Ariel dan Noah tanpa harus
meminta wawancara khusus bersama mereka.

fimela.com

Posting Komentar

0 Komentar