Jakarta (ANTARA News) - Grup band NOAH
menceritakan bagaimana mereka melalui
hambatan-hambatan hingga akhirnya tetap
bersama hingga kini.
Dengan alur kronologis, sutradara Putrama
Tuta mengemas sekelompok anak muda dari
Bandung yang mencintai musik dan
memutuskan untuk bersama di bawah bendera Peterpan.
Nazril Irham, atau Ariel, vokalis, bernostalgia
mengenang kebersamaan Peterpan yang saat itu beranggotakan dirinya, Lukman Hakim, Uki, Reza, Andika, dan Indra.
Seperti yang telah diketahui publik, Andika dan Indra akhirnya memutuskan untuk hengkang dari Peterpan. Para personil pun terang-
terangan bercerita perihal keretakan yang
terjadi diantara mereka.
"Jadi, diputuskan bubar tapi kami berempat
masih bawa nama Peterpan sampai kontrak
selesai," tutur Ariel dalam "Film NOAH Awal
Semula" yang diluncurkan Senin malam.
Masalah yang tak kalah pelik pun menimpa
band yang terkenal melalui single "Mimpi Yang Sempurna" (2002) ini ketika sang vokalis harus mendekam di penjara akibat kasus hukum.
"Dunia kayak terbalik," kenang Mohammad
Kautsar Hikmat atau Uki, pemetik gitar band
NOAH.
Bahu-membahu, mereka berusaha
menghidupkan kembali kecintaan mereka
terhadap musik: kembali berkarya.
Masuknya David Kurnia Albert pada piano
menambah warna baru pada band yang saat itu belum memiliki nama.
Meski mengusung nama "NOAH" pada judul
film, film ini justru tidak menjelaskan dengan
gamblang bagaimana perubahan nama itu
terjadi.
"Kami memang nggak menitikberatkan pada
perubahan nama NOAH. Dari sudut pandang
kami, nggak banyak yang bisa dibagi dari situ,"jelas Ariel saat jumpa pers malam itu.
Dino Hamid, CEO Berlian Entertainment,
promotor konser-konser NOAH, mengatakan
ide film dokumenter datang sejak September
tahun lalu, saat NOAH sedang mengadakan
konser di dua benua dan lima negara.
Putrama Tuta selaku sutradara pun tidak
menemui kesulitan saat menggarap film
tersebut. Ia pun menyebut pembuatan film
berdurasi sekitar 60 menit ini "rock n roll".
"Mereka bercerita dengan jujur," kata Putrama. David memuji Putrama menggarap film itu
dengan natural. Ia bahkan tidak tahu saat itu
bandnya sedang menggarap sebuah film
dokumenter.
"Kapan syutingnya? Ternyata udah," cerita
David.
Putrama berharap film ini dapat memberi
inspirasi kepada para penonton, tidak hanya
bagi Sahabat NOAH, tetapi juga penonton
secara umum. Ia ingin menekankan pentingnya kesempatan kedua dalam hidup.
antara news
0 Komentar