Recents in Beach

Ariel "Noah" Curhat Saat Bikin Lagu di Penjara

Ariel "Noah" Curhat Saat Bikin Lagu di Penjara

MAKASSAR – Tur 8 kota Indonesia Born to
Make
History dipungkas grup band Noah di Celebes
Convention Center (CCC), Makassar, tepat di
hari
...
Sumpah Pemuda, tadi malam. lima pop stars
asal

Bandung itu membuat publiknya turut bernyanyi
lagi mengiringi penampilan mereka yang
mengesankan.
Selanjutnya, Noah akan tampil di Mata Elang
International Stadium (MEIS) Ancol, Jakarta,
pada
Jumat 2 November, pekan ini. Mereka
mengusung
tema yang berbeda, NOAH The Greatest
Session of
The History.
Konser di Makassar sekaligus menjadi tes awal
yang sukses dilewati Ariel dkk. Konsep
pertunjukan musik keliling menjadi penampilan
perdana Noah di depan publik. Mereka menarik
kembali napas panjang kreativitas musikalnya,
hingga terhela lebih lancar dan semakin
fenomenal di blantika musik nasional, sejak
berganti nama dari Peterpan.
Pertunjukannya sendiri dibentuk secara klasik
dengan menyediakan sebuah panggung standar
yang diselubungi tirai putih sebelum personel
Noah muncul. Panggung itu diapit dua hang-
screen di sisi kanan-kirinya, yang keduanya silih
berganti menayangkan video klip besutan Oleg
Sanchabachtiar tentang proses kreatif Noah
dalam
rekaman studio.
Setelah tayangan hang screen selama 15 menit
itu, tirai putih terbuka. Seketika kemudian, lima
personel Noah muncul di atas panggung.
Satu demi satu hitsnya tersenandungkan mulus.
Ribuan fansnya tanpa berhenti menjadi vokal
latar
di seantero ballroom gedung pertunjukan.
Bahkan,
di bait “ooo...ooo...” pada trek "Menghapus
Jejakmu", gelombang nada dari mulut para
penonton berhasil dengan pas menyamai tinggi
oktaf milik Ariel.
Usai lagu itu, Ariel berkomunikasi dengan
penonton. Sementara di sudut kiri belakang
panggung, gitaris Uky menggamit sebuah gitar
kecil.
“Saya bikin lagu ini sekitar satu setengah atau
mungkin dua tahun lalu, di sebuah ruangan
berukuran 6x6 meter, dalam keadaan pintu
terkunci. Saya ditemani gitar kecil yang dikasih
oleh Uky. Walaupun kecil, gitar tadi berhasil
membuat saya mencipta lagu ini. Saya coba
nyanyikan ya,” kata Ariel, lantas dia menarik
vokalnya, melantunkan "Air Mata Cinta".
Kisah kreatif lagunya yang ditulis di dalam
penjara
ini agak mirip dengan “54-46 (That’s My
Number)”
dari grup ska asal Jamaika, Toots and the
Maytals,
pada 1968. Hanya bedanya, Fred “Toots”
Hibbert
menulis lagu setelah dibebaskan dari penjara
karena kasus kepemilikan mariyuana. “54-46”
mengacu pada nomor identifikasi tahanannya
saat
dipenjarakan. Sedangkan Ariel menggubah
karyanya saat masih jadi terpidana di Rutan
Kebon
Waru, Bandung.
“Jadi intinya begini, bukan sok mengajari,
pengalaman saya (menunjukkan) apapun yang
kita
punyai (sebenarnya) bisa untuk membuat karya,
jadi jangan cuma menunggu pada apa yang kita
belum punya,” tutur Ariel.
Dia bersama Noah telah melewati tes awal
dengan
sukses di Makassar buat menapak jejaknya
yang
sempat hilang di lintasan sejarah musik pop
Indonesia.

Posting Komentar

0 Komentar